fenomena alam

4 Matahari Muncul di China

Fenomena Alam munculnya 4 matahari di cina menghobokan masyarakat negri tirai bambu, hla ini terlihat dalam video munculnya 4 matahari di bawah, tidak masuk akal matahari bisa muncul 4 apakah benar pemberitaan tentang kemunculan empat buah matahari di langit china? jawabannya kita telisik bersama.

matahari

Dalam sebuah portal berita di terangkan bahwa terlihatnya empat matahari di china secara bersamaan adalah fenomena atmosferik yang telah dikenal dengan baik di dunia sains. Nama fenomena itu adalah Sun Dog yang terlihat bersamaan dengan Parhelic Circle. dikatakan kemunculan matahari 4 buah di china tersebut merupalan fenomena alam yang jarang terjadi di alam ini.

Hal itu ditegaskan oleh Thomas Djamaludin, peneliti senior astronomi dan astrofisika di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), saat dihubungi pada Rabu (25/8) ini. Kejadian ini, ujar Thomas, disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari oleh kristal es. Biasanya muncul di arah ufuk di mana matahari terbit belum terlalu jauh dari horizon atau kaki langit. Ketentuannya, di sekitar arah matahari muncul kristal-kristal es yang membiaskan cahaya. Biasanya, terjadi dua fenomena yaitu halo dan sun dog.”

Tanda apakah ini setelah beberapa hari terjadi penomena alam kutub utara mencair kemudian jatuhnya meteor di cirebon dan tsunami matahari, bagi anda umat muslim hal ini patut di pikirkan dan di tafakuran bahwa alloh Subhanahu wa Ta’ala Maha Besar dan kita harus selalu berlindung kepadanya.

sumber : http://www.akhirzaman.info/tanda-akhir-zaman/asal-anda-tahu/1841-fenomena-alam-akhir-zaman-4-matahari-muncul-di-china-hujan-kodok-di-jepang-tornado-api-di-brazil-dan-langit-terbelah-di-yogyakarta.html

Teori Terbentuknya Kulit Bumi

SEJARAH PEMBENTUKAN KULIT BUMI

Bumi merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya yang diyakini terbentuk bersamaan dengan terbentuknya tata surya itu sendiri, yaitu sekitar 5.000 juta tahun yang lalu. Para ahli memperkirakan bahwa matahari terbentuk terlebih dahulu, sedangkan planet-planet termasuk bumi masih dalam wujud awan, debu, dan gas kosmis yang disebut nebula yang berputar mengelilingi matahari. Awan, debu, dan gas kosmis tersebut terus berputar dan pada akhirnya bersatu karena pengaruh gravitasi, kemudian mengelompok membentuk bulatan-bulatan bola besar disebut planet, termasuk di dalamnya Planet Bumi.
Bumi pada awalnya merupakan planet yang sangat panas, suhu permukaannya mencapai 4.000° C. Dalam jangka waktu jutaan tahun, suhu bumi kemudian turun dan mengakibatkan terjadinya pembekuan bagian permukaan bumi disebut kerak atau kulit bumi (litosfer), sedangkan bagian dalam Planet Bumi sampai saat ini masih dalam keadaan panas dan berpijar.

1.StrukturBumi

a. Kerak Bumi

Kerak bumi berasal dari batuan yang terdiri atas berbagai jenis mineral. Batuan dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe dasar, yaitu batuan gunung api, batuan endapan, dan batuan metamorfik.

  1. Batuan gunung api (secara harfiah berarti batuan yang dihasilkan dari api). Dahulu merupakan lelehan yang panas sekali, yang kemudian memadat di permukaan bumi, seperti batuan basalt. Batuan ini merupakan asal mula berbagai batuan kerak bumi. Batuan gunungapi disebut juga dengan batuan beku.
  2. Batuan endapan berasal dari bermacam-macam butiran batu yang bergerak dan menyebar karena pengaruh angin, air, atau penyebab lain. Batuan ini terletak di atas lahan atau dasar laut, yang secara bertahap saling bertindihan dan melekat. Batuan endapan membentuk beberapa lapisan yang tebalnya bermacam-macam, mulai dari beberapa sentimeter sampai dengan beribu-ribu meter. Lapisan-lapisan ini membentuk sebagian besar lapisan kerak bumi. Di antara batuan ini yang terpenting adalah batu pasir, batu kapur, dan batu serpih.
  3. Batuan metamorfik terbentuk dari hasil batuan gunungapi dan batuan endapan yang berubah dalam waktu yang berabad-abad. Berbagai faktor yang berperan dalam proses metamorfisme atau pembentukan batuan berubah bentuk adalah tekanan, panas, adanya air, dan berbagai perubahan kimia dan lamanya waktu berproses. Partikel-partikel batuan asli berubah menjadi berbagai susunan baru. Dengan cara ini, mineral baru dapat tercipta. Kadang-kadang batuan berubah bentuk masih menunjukkan sifat aslinya, dan kadang-kadang dapat berbentuk batuan yang baru sama sekali. Contoh batuan metamorfik, antara lain marmer, batu tulis, dan gneiss granit. Marmer berasal dari batu kapur, batu tulis dari serpih, sedangkan gneiss granit dari bermacam granit.

Lapisan atas kerak bumi di daerah daratan biasanya dilapisi tanah. Tanah terdiri atas partikel batuan yang banyak mengandung zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup zaman purba. Tanah mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan hewan, baik langsung maupun tidak langsung berasal dari tanaman.
b. Penampang Bumi dan Lapisan-Lapisannya
Setelah Bumi ini terbentuk dari massa gas seperti telah dikemukakan melalui hipotesis tentang terbentuknya bumi, lambat laun mengalami proses pendinginan sehingga bagian terluarnya menjadi keras. Adapun bagian dalamnya masih tetap, yaitu berupa massa zat yang panas dalam keadaan lunak.
Sepanjang proses pendinginan yang berlangsung dalam jangka waktu jutaan tahun, zat-zat pembentuk bumi terdiri atas berbagai jenis sifat kimia dan fisikanya sempat memisahkan diri sesuai dengan perbedaan sifat-sifat tersebut. Hasil-hasil penelitian terhadap fisik bumi menunjukkan bahwa batuan-batuan pembentuk bumi mulai dari kerak bumi sampai inti bumi memiliki komposisi mineral dan unsur kimia yang berbeda-beda.

Pada dasarnya Planet Bumi memiliki struktur utama sebagai berikut.

  1. Litosfer (Lapisan Batuan Pembentuk Kulit Bumi atau Crust). Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sfhere (sphaira) berarti bulatan (lapisan). Dengan demikian, litosfer diartikan lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian lain litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 66 km tersusun atas batuan penyusun kulit bumi. Karena merupakan bagian paling keras seperti kerak maka disebut juga kerak bumi.
  2. Astenosfer (Lapisan Selubung atau Mantle). Astenosfer adalah lapisan yang terletak di bawah litosfer dengan ketebalan sekitar 2.900 km berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3.000° C. Astenosfer merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat, dan gas dengan suhu tinggi.
  3. Barisfer (Lapisan Inti Bumi atau Core). Barisfer adalah lapisan inti bumi yang merupakan bagian bumi paling dalam tersusun atas lapisan Nife (Niccolum atau nikel dan ferrum atau besi). Lapisan ini dapat pula dibedakan atas dua bagian, yaitu inti luar dan inti dalam.
  • Inti Luar (Outer Core) adalah inti bumi yang ada di bagian luar. Tebal lapisan mencapai 2.200 km, tersusun dari besi dan nikel yang bersifat cair, kental, dan panas yang berpijar dengan suhu sekitar 3.9000 C.
  • Inti Dalam (Inner Core) adalah inti bumi yang ada di lapisan dalam dengan ketebalan sekitar 2.500 km. Inti dalam tersusun atas besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi, yaitu sekitar 4.800° C, akan tetapi tetap dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10 gram/cm3.

Lapisan Bumi (sumber :http://b.cdn.tendaweb.com)

2. Teori Pembentukan dan Perubahan Kulit Bumi 
Kulit bumi dari waktu ke waktu mengalami perubahan, hal ini kemudian menjadi bahan pemikiran para ahli untuk mengungkap proses perubahan dan perkembangan kulit bumi pada masa lalu, sekarang, dan prediksi pada masa yang akan datang. Teori-teori mengenai terbentuknya kulit bumi yang dikemukakan para ahli antara lain sebagai berikut.

a. Teori Kontraksi (Contraction Theory) 
Teori ini dikemukakan kali pertama oleh Descrates (1596–1650). Ia menyatakan bahwa bumi semakin lama semakin susut dan mengerut disebabkan terjadinya proses pendinginan sehingga di bagian per- mukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran. Teori Kontraksi didukung pula oleh James Dana(1847) dan Elie de Baumant (1852). Keduanya berpendapat bahwa bumi mengalami pengerutan karena terjadi proses pendinginan pada bagian dalam bumi yang mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut membentuk pegunungan dan lembah-lembah.

b. Teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana Theory) 
Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut kemudian bergerak perlahan ke arah equator bumi sehingga pada akhirnya terpecah-pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia, dan Amerika Selatan. Teori Laurasia-Gondwana kali pertama dikemukakan oleh Edward Zuess pada 1884.

laurasia

Gambar 2.6 Benua Laurasia dan Benua Gondwana

c. Teori Pengapungan Benua (Continental Drift Theory) 
Teori pengapungan benua dikemukakan oleh Alfred Wegener pada 1912. Ia menyatakan bahwa pada awalnya di bumi hanya ada satu benua maha besar disebut Pangea. Menurutnya benua tersebut kemudian terpecah-pecah dan terus mengalami perubahan melalui pergerakan dasar laut. Gerakan rotasi bumi yang sentripugal, mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju ekuator. Teori ini didukung oleh bukti-bukti berupa kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika Selatan bagian timur, serta adanya kesamaan batuan dan fosil di kedua daerah tersebut.

d. Teori Konveksi (Convection Theory) 
Menurut Teori Konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, dikemukakan bahwa di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya. Ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudra), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru sehingga menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua. Bukti dari adanya kebenaran Teori Konveksi yaitu terdapatnya mid oceanic ridge, seperti mid Atlantic Ridge, dan Pasific-Atlantic Ridge di permukaan bumi. Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang membuktikan semakin jauh dari punggung tengah samudra, umur batuan semakin tua. Artinya, terdapat gerakan yang berasal dari mid oceanic ridge ke arah yang berlawanan disebabkan oleh adanya arus konveksi dari lapisan di bawah kulit bumi.

continental

e. Teori Lempeng Tektonik (Tectonic Plate Theory) 
Teori Lempeng Tektonik dikemukakan oleh Tozo Wilson. Berdasarkan Teori Lempeng Tektonik, kulit bumi terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer yang berwujud cair kental. Lempeng- lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena adanya pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer dengan posisi berada di bawah lempeng tektonik kulit bumi.

lempeng

Berdasarkan arahnya, gerakan lempeng-lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

  1. Konvergensi, yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Tumbukan antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dan benua, atau antara lempeng benua dan lempeng dasar samudra. Zona atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dan benua disebut zona konvergen. Contohnya tumbukan antara lempeng India dan lempeng benua Eurasia yang menghasilkan terbentuknya pegunungan lipatan muda Himalaya dan merupakan pegunungan tertinggi di dunia dengan puncak tertingginya, Mount Everest. Contoh lainnya, tumbukan lempeng Italia dengan Eropa yang menghasilkan terbentuknya jalur Pegunungan Alpen. Zona berupa jalur tumbukan antara lempeng benua dan lempeng dasar samudra, disebut zona subduksi (subduction zone), contohnya, tumbukan antara lempeng benua Amerika dan lempeng dasar Samudra Pasifik yang menghasilkan terbentuknya Pegunungan Rocky dan Andes. lempeng
  1. Divergensi, yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik, contohnya gerakan saling menjauh antara lempeng Afrika dan Amerika bagian selatan. Zona berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut zona divergen (zona sebar pisah).

divergen

  1. Sesar Mendatar (Transform), yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng tektonik. Contohnya gesekan antara lempeng Samudra Pasifik dan lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zona berupa jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zona Sesar Mendatar (zona transform).

geser

 

 

Sumber :

http://themahir.blogspot.com/2011/09/sejarah-pembentukan-kulit-bumi.html

http://www.sentra-edukasi.com/2011/09/teori-terbentuknya-kulit-bumi.html

GEOLOGI SEJARAH

SEJARAH  PEMBENTUKAN MUKA BUMI BERDASARKAN ZAMAN

Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi.

Ada beberapa zaman yang terlewati oleh bumi kita,sebelum kita melihat bumi yang sekarang. Berikut ini merupakan zaman yang turut mewarnai pembentukan bumi kita :

  1. 1.       MASA HADEAN (PRISKOAN)

Masa Tanpa Kehidupan  4.600.000.000 – 4.000.000.000 tahun lalu .Sistem tata surya termasuk bumi kita terbentuk 4,6 milyar tahun lalu.

  • Masa ini merupakan masa pemadatan (kondensasi) bumi
  • Masa ini merupakan proses persiapan bumi, sebelum dihuni oleh makhluk hidup
  • Pada masa ini bumi berupa lautan api, dimana sangat sering terjadi hujan meteorit

kerak panas

  1. 2.       MASA ARKEAN (ARKEOZOIKUM)

Masa Kehidupan Purba  4.000.000.000 – 2.500.000.000 tahun lalu

Arkeozoikum artinya Masa Kehidupan Purba, Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini   ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua.

Coba perhatikan, masa ini adalah masa pembentukan kerakbumi. Jadi kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi dari “balon bumi” (bakal calon bumi). Plate tectonic / Lempeng tektonik yang menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup mas itu tentunya mirip dengan lingkungan disekitar mata-air panas. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.

arkeozoikum

  1. 3.       MASA PROTEROZOIKUM

Masa Kehidupan Awal 2.500.000.000 – 540.000.000 tahun lalu

Proterozoikum artinya masa kehidupan awal. Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama.

Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.

fosil

  1. 4.       MASA PALEOZOIKUM

Masa Kehidupan Tua 540.000.000 – 245.000.000 tahun lalu. Masa kehidupan invertebrata bawah laut. Masa Paleozoikum terbagi menjadi beberapa zaman diantaranya :

  1. a.       Zaman Kambrium (540.000.000 – 510.000.000 tahun lalu )

Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales di Inggris, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari. Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit). Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.

zaman

  1. b.      Zaman Ordovisium (510.000.000 – 439.000.000 tahun lalu)

Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona. Koral dan Alaga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar. Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.

zaman

  1. c.       Zaman Silur (439.000.000 – 408.000.000 tahun lalu)

Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung. Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara.

zaman

  1. d.      Zaman Devon (408.000.000 – 362.000.000 tahun lalu )

Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya.
Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau (Green Land).

zaman

  1. e.      Zaman Karbon (362.000.000 – 290.000.000 tahun lalu )

Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya. Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang tersimpan sebagai batubara.

zaman

  1. f.        Zaman Perem (290.000.000 – 245.000.000 tahun lalu)

“Perem” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.

Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.

zaman

  1. 5.       MASA MESOZOIKUM

Masa Kehidupan Pertengahan 245.000.000 – 65.000.000 tahun lalu. Masa kehidupan reptilia. . Masa Mesozoikum terbagi menjadi beberapa zaman diantaranya :

  1. a.       Zaman Trias (245.000.000 – 208.000.000 tahun lalu)

Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar. Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.

zaman

  1. b.      Zaman Jura (208.000.000 – 145.000.000 tahun lalu )

Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.

Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia. Jaman ini merupakan jaman yang paling menarik anak-anak setelah difilmkannya Jurrasic Park.

zaman

  1. c.       Zaman Kapur (145.000.000 – 65.000.000 tahun lalu )

Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia. Jaman ini adalah jaman akhir dari kehidupan biantang-binatang raksasa.

zaman

  1. 6.       MASA KENOZOIKUM

Masa Kehidupan Baru 65.000.000 tahun lalu – sekarang .

Terbagi menjadi :

  1. a.      Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)

Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput. Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global.

  1. b.      Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)

Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen. Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang. Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang.

sumber :

Sejarah Pembentukan Bumi Berdasarkan Zaman

Bumi

Bumi Sebagai Planet

Bumi merupakan salah satu anggota tata surya (sistem matahari). Ada sembilan planet yang kita kenal,beturut-turut dari yang terdekat ke matahari, yaitu  Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Bersama-sama dengan tujuh planet lainnya,bumi beredar mengelilingi matahari.

  1. PERKENALAN BUMI

 

Garis tengah bumi pada kutub 12.714 km, dan di katulistiwa 12.757 km, sedangkan jari-jari bumi 6.378 km, dengan Keliling katulistiwa adalah 40.000 km

Jarak dari matahari, jarak terdekat 147 juta km, jarak terjauh 152 juta km, dan jarak rata-rata 149 juta km

Massanya bumi = 6 x 1023 kg

Kala Revolusi adalah 365 ¼ hari

Kala Rotasi adalah 23 jam 56 menit

Sudut kemiringan 23 ½ o terhadap sumbunya

 

  1. STRUKTUR INTERIOR BUMI

Bumi tersusun dari beberapa lapisan yaitu :

1)      Kerak

Lapisan ini merupakan bagian paling atas dari permukaan bumi,bersifat kaku keras dan dingin dengan ketebalan rata-rata 0-70 km.

  1. 1.      Kerak Benua,(20-70 km),tersusun dari batuan yang bersifat sgranitis dengan zat penyusunnya silikat dan alumunium (sial) dan memiliki identitas 2,7 gr/cm3.
  2. 2.      Kerak Samudera, (2 – 5 km),tersusun dari batuan yang bersifat basaltis dengan zat penyusunnya silikat dan magnesium (sima) dan memliki identitas 3,0 gr/cm3.

2)      Selimut (Mantel)

Pada lapisan mantel bagian atas bersifat plastis,tersusun dari material cair kental dan berpijar,menyebabkan adanya arus konveksi. Sedangkan di lapisan mantel bagian bawah discirikan dengan kenaikan kecepatan rambat gelombang gempa selaras dengan bertambahnya kedalaman,bersifat cair dan panas yang tersusun dari oksida besi.

Lapisan ini mempunyai 3 bagian berturut-turut :

  1. 1.      Mesosfer : Lapisan ini dikedalaman sekitar 2900 km, wujudnya padat terletak dibawah atenosfer dengan ketebalan 2400-2750 km.
  2. 2.      Astenosfer : Lapisan ini dikedalaman 700 km, wujudnya agak kental tebalnya 100-400km. Diduga lapisan ini tempat formasi magma.
  3. 3.      Lithosfer : Lapisan ini pada kedalaman 50-200 km, tebalnya sekitar 50-100 km, dengan masa jenis rata-rata 2,9 gram/cc. Lapisan ini merupakan lapisan bebatuan yang mengapung diatas astenosfer.

3)      Inti Bumi (Barisfer atau Centrosfer)

Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km. Inti bumi dari kedalaman 6370 km kea rah luar, terdiri dari dua bagian yaitu:

  1. Inti Luar (2900- 5150 km)

Memiliki suhu hampir 22000C,tersusun dari besi,nikel,silika,sulfur dan oksigen dengan massa jenis 8,9 gr/cm3. Inti luar bersifat cair.

  1. Inti Dalam (5150-6370)

Inti dalam memiliki suhu hampir 45000C,dengan mineral pembentuknya yaitu besi dan nikel dengan massa jenis 9,6 gr/cm3. Inti dalam bersifat padat.

Adanya bahan nikel dan besi ini yang menyebabkan bumi mempunyai sifat kemagnetan yang luar biasa.

Struktur interior bumi diketahui dengan mempelajari waktu tempuh perambatan gelombang gempa, dimana Kecepatan rambat gelombang merupakan fungsi dari densitas media yang dilaluinya Densitas terbesar terakumulasi dipusat dan mengecil kearah luar. Gelombang gempa terdiri:

  1. Gel. Primer à Fase Padat+Cair
  2. Gel. Sekunder à Fase Cair
  3. Gel. Permukaan
  • Gelombang Sekunder tidak dapat merambat melalui inti luar bumi, sehingga dike-tahui bahwa inti luar bumi bersifat cair
  • Gelombang Primer hilang pada daerah 105o – 140o (daerah bayangan), hal ini dapat terjadi jika bumi mempunyai inti dengan bahan yang berbeda dengan mantel yang menyelubungi bumi
  • Gelombang P datang 1,7 x lebih cepat dari gelombang S
  • Struktur interior bumi : Kerak Bumi, Mantel (Selubung Bumi), Inti Luar, dan Inti Dalam Bumi
  • Daerah yang membatasi kerak bumi dengan mantel disebut bidang Diskontinu Mohorovic
  • Daerah yang membatasi mantel dengan inti bumi disebut bidang Diskontinu Gutenberg

 

 

GRADIENT GEOTHERMAL

  • Suhu meningkat seiring dengan kedalaman bumi dari permukaan
  • Gradient geothermal tidaklah sama pada setiap tempat
  • Setiap turun 1 km, suhu naik antara 150 – 750 C
  • Didaerah dekat gunung api, harga gradient geothermal lebih besar

 

gheotermal

ISOSTASI

 

  • Isostasi merupakan gejala universal kerak bumi untuk stabil pada keseimbangan gravitasi
  • Keseimbangan isostasi dipengaruhi oleh ketebalan kerak dan perbedaan densitas

 

isostasiqw6

 

 

KEMAGNETAN BUMI

  • Perbedaan fase dan kecepatan perputaran antara inti luar dan inti dalam menimbulkan proses magneto hidrodinamis
  • Inti yang kaya akan unsur besi dan nikel merupakan konduktor yang baik dan bagian luar inti yang cair memungkinkan sebagai gerak mekanik untuk menghasilkan dan mempertahankan medan magnet, yang digerakan oleh rotasi bumi
  • Medan magnet bumi merupakan akibat langsung dari gerakan inti, dan rotasi bumi mempengaruhi orientasi dan kuat medan magnet bumi.

sumber :

Tanudidjaja Moh. Ma’mur,ilmu pengetahuan bumi dan antariksa. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional dan Kebudayaan,1994

http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/10/litosfer-hidrosfer-dan-atmosfer-bumi-402306.html

Waluya Bagja, GEOGRAFI SMA/MA KELAS X,SEMESTER 1 DAN 2, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional dan Kebudayaan,2010

tata surya

TATA SURYA (THE SOLAR SYSTEM)

Tata surya adalah suatu sitem di jagat raya yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan planet-planet (termasuk Planet Bumi), satelit-satelit alam(misalnya bulan), asteroid,komet,meteor,debu,kabut,dan benda-benda lainnya sebagai anggotanya yang beredar mengelilingi pusatnya ,yaitu matahari pada orhit atau garis edarnya masing-masing. Kita sering mengenalnya dengan nama galaksi. Betapa besar galaksi kita itu dapat dibayangkan dengan mengetahui jarak antara matahari dengan sebuah bintang yang terdekat,yaitu bintang Alpha Centauri. Alpha Centauri adalah sebuah bintang yang cemerlang di dalam rasi Centaurus di belahan langit selatan.

Berdasrkan pengertian tersebut,dapatlah diduga bahwa bintang-bintang yang lainnya kemungkinan besar mempunyai sistem seperti tata surya. Dengan kata lain,bukan tidak mungkin setiap bintang mempunyai sistem bintang seperti matahari ,sebab matahari hanya merupakan satu dari milyaran bintan yang ada di jagat raya.

Teori terjadinya tata surya

Orang melihat kenyataan,bahwa matahari dikelilingi oleh planet-planet yang orbitnya berbentuk hampir mendekati bentuk lingkaran dan lintasannya hampir berimpitan. Arah peredaran semua planet itu sama,yaitu berlawana dengan ara perputaran jarum jam,jika kita memandangnya dari arah kutub utara. Ternyata arah revolusi planet-planet itu sama dengan arah rotasi matahari. Lebih dari itu sama dengan arah rotasi matahari. Lebih dari itu,rotasi sebagian besar plnate dan satelit-satelitnya juga berarah sama. Arah seperti itu dinamakan juga arah negatif. Arah gerakan benda langit yang berlawanan arah tersebut dinamakan arah positif,seperti arah peredaran matahari,terbit dari timur,lalu naik,dan kemudian terbenam di barat. Demikian juga peredaran harian bintang dan bulan,jika kita mengamatinya dari bumi.

Melihat kenyataan itu,ahli Astronomi dan ahli Fisika menggunakan hukum yang berlaku bagi benda yang  berputar untuk menganalisi kejadian yang berlaku di alam.

Sehingga dapat di ambil suatu simpulan,bahwa tata surya terbentuk dari material purba yang berputar dengan arah seperti di atas,arah negatif. Sekalipun pada kenyataannya,terdapat penyimpangan rotasi dari arah yang umum.

Beberapa teori tentang terjadinya tata surya adalah sebgai berikut.

  1. Teori Kabut (Nebular Hypothesis) menurut Immanuel Kant (1755) & Pierre Simon de Laplace (1796)

Suatu kabut (gas) raksasa sangat pekat, panas dan terpilin pada porosnya. Beberapa bagian luar dari kabut raksasa tersebut terpisah dan menggumpal (memadat) akibat penurunan temperatur sehingga membentuk planet-planet, dan intinya yang sangat panas dan berpijar menjadi matahari.

nebula kant jelas

  1. Teori Planetisimal (Planetesimal Hypothesis) menurut Thomas Chrowder Chamberlin & Forest Ray Moulton (1905)

Suatu bintang lain dalam peredarannya hingga mendekati Matahari dan menimbulkan gaya tarik menarik yang besar antara kedua bintang, sehingga keseimbangan bola gas Matahari/bintang terganggu yang mengakibatkan terlemparnya sebagian massa dan terbentuklah cabang gas yang mencurat keluar menyerupai kabut spiral.Cabang-cabang gas itu kemudian mengalami kondensasi/pendinginan menjadi massa padat yang disebut planetisimal.

planetesimal

  1. Teori Pasang Surut (Tidal Hypothesis) menurut James Hopwood Jeans & Harold Jeffreys (1917)

Suatu bintang yang sangat besar (lebih besar dari matahari) pernah melintas dengan jarak yang tidak jauh dari Matahari.Melintasnya bintang itu menyebabkan gelombang pasang sehingga sebagian massa Matahari terlepas dan terlempar keluar.Bagian massa yang terlempar selanjutnya mengalami pemadatan dan pecah menjadi planet-planet.

pasang surut

  1. Teori Bintang Kembar (Lyttleton)

Teori binatng kembar dikemukakan astronom Inggris bernama Lyttleton. Teori ini menyatakn bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan yang lainnya saling mengelilingi,pada suatu masa melintas bintang lainnya dan menabrak salah satu bintang kembar itu dan menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi  bintang yang tidak hancur,yaiut matahari.

teori bintang kembar

  1. Teori Awan Debu (Von Weizsaecker dan Kuiper)

Weizsaeckeer dan Kuiper,berpendapat bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri dari debu dan gas (hidrogen dan helium). Ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan karena gaya tarik menarik da gerakan berputar yang sangat cepat dan teratur,sehingga tebentuklah piringan seperti cakram. Inti cakram yang yang menggelembung menjadi matahari ,sedangkan bagian piringannya berubah menjadi planet-planet.

teori awan debu

sumber :

Tanudidjaja Moh. Ma’mur,ilmu pengetahuan bumi dan antariksa. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional dan Kebudayaan,1994

http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/10/litosfer-hidrosfer-dan-atmosfer-bumi-402306.html

Waluya Bagja, GEOGRAFI SMA/MA KELAS X,SEMESTER 1 DAN 2, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional dan Kebudayaan,2010

GEOGRAFI

Bismillahirrahmanirrahiim,,sebelumnya selamat bergabung di blog ini semoga isi dari blog ini bermanfaat bagi teman-teman semua. selamat membaca….

Litosfer

Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos yang berarti berbatu, dan sphere yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).

Menurut Klarke dan Washington,batuan di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari atas Silikon dan Alumunium oksida.

Secara berurutan batuan itu mengalami peristiwa sebagai berikut :

magma

Induk dari segala batuan adalah magma. Magma yaitu batuan cair pijar yang bersuhu tinggi yang terjadi daari berbagai mineral serta gas yang larut didalamnya.Magma merupakan lelehan material batuan (seperti “pasta”) yang sangat panas dan terbentuk di bawah kerak bumi atau bagian atas selubung, pada kedalaman sekitar 200 km.Komposisinya terdiri dai campuran sistem silikat yang kompleks, air dan  material lain berbentuk gas dalam larutan. Komposisi magma sangat bergantung pada komposisi kerak pembentuknya dan kerangka tektonik dimana magma itu terbentuk, apakah pada zona penujaman atau pada daerah pemekaran

Oleh karena daerah sekitar magma itu dingin maka magma itu juga mendingin. Secara lambat laun magma pun membeku. Tempat pembekuan itu,mungkin di permukaan bumi mungkin dilapisan litosfer yang tidak begitu dalam,atau di dalam dapur magma bersama-sama dengan proses pembekuan magma seluruhnya. Oleh karena itu,baatuan yang berasal dari magma akan berbeda-beda pula. Semuanya dinamakan batuan beku.

Karena pengaruh atmosfer,maka batuan beku di permukaan bumi itu akan rusak,hancur,dan kemudian terbawa oleh aliran air.hembusan angin atau gletser. Tidak jarang pula pada waktu hujan lebat,batuan yang hancur itu meluncur pada lereng yang curam karena gravitasi dan akhirnya batuan yang telah diangkut itu akan dendapkan di tempat baru. Sehingga lahirlah batuan endapan yang tertimbun di dataran rendah,sungai,danau atau di laut.

Batuan beku merupakan batuan endapan mungkin pada suatu masa krena tenaga endogen,mencapai suatu tempat yang berdekatan dengan magma. Karena persinggungan dengan magma itu,maka batuan sedimen maupun batuan beku dapat berubah bentuknya dan lazim dinamakan batuan malihan(metamorf). Batuan malihan dapat juga terbentuk akibat tekanan yang berlaku pada batuan sedimen.

Pada suatu tempat,batuan malihan akan mengalami pengangkatan,sehingga lapisan yang dalam muncul ke permukaan bumi. Dapat pula akibat tenaga eksogen,akan terjadi pelapukan,pengangkutan,dan sebagainya,sehingga berubah lagi menjadi batuan sedimen. Hal ini dapat juga terjadi karena aktivitas vulkanisme di tempat itu,bstusn malihan bertemu dengan resapan magma,batuan malihan berbaur dengan magma tersebut dan menjadi bagian dari adonan magma tersebut.

Hal tersebut diatas merupakan “daur ulang” yang terjadi di alam dan dinamakan daur batuan.

 

Material Pembentuk Litosfer

Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer,Batuan adalah material padat yang terbentuk secara alamiah dan tersusun dari kumpulan mineral-mineral pembentuk batuan

Mineral utama pembentuk batuan, yaitu:

1.      Batuan Beku : Feldspar, mika (biotit dan musovit), ampibol, piroksen,plagioklas, olivin, dan kuarsa

2.      Batuan Sedimen : Kuarsa, kalsit, ampibol, lempung, halit, gipsum, feldspar

3.      Batuan Metamorf : Kuarsa, feldspar, ampibol, piroksen, mika, garnet, chlorit

 

1.      Batuan Beku (Igneous Rock)

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku.Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari kristalisasi magma.Dua Hal penting dalam penamaan batuan beku yaitu tekstur dan komposisi batuan .Tekstur dan struktur batuan dipengaruhi oleh kecepatan proses pembekuan magma yang sangat berkaitan dengan temperatur dan tekanan, sedangkan komposisi batuan sangat dipengarui oleh sifat magma asal. Berdasarkan kecepatan pendinginan magma, batuan beku dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu (1) Batuan Beku Plutonik (Intrusif), (2) Batuan Beku Hipabisal, dan (3) Batuan Beku Vulkanik (Ekstrusif), yang berturut-turut mempunyai ukuran kristal dari yang paling kasar ke halus.

 Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam :

a. Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)

Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan gabbro.

b. Batuan Beku Gang/Korok

Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.

c. Batuan Beku Luar

Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah : basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).

2.                Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)

Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian – bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen.Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses sedimentasi, yang melputi Pelapukan, Erosi, Transportasi  dan Deposisi (Pengendapan). Proses Pelapukan yang terjadi dapat berupa pelapukan mekanik maupun kimiawi. Erosi mengikis batuan dan oleh media air, angin, gletser di transportasikan ke hilir. Jika energi tranportasi telh berkurang material hasil erosi diendapkan. Material lepas diubah menjadi batuan melalui tahapan: kompaksi-sementasi-litifikasi. Batuan Sedimen berdasar proses pembentukannya terdiri atas :

1.      Batuan Sedimen Klastik

Batuan sedimen klastik merupakan batuan yang berasal dari  suatu tempat yang kemudian tertransportasi dan diendapkan pada suatu cekungan, serta dan umunya tersusun oleh mineral-mineral alogenik (mineral yang terbentuk diluar lingkungan pengendapan seperti kuarsa, feldsfar, plagioklas dan mika)

2. Batuan Sedimen Kimiawi

3. Batuan Sedimen Organik

Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas :

1. Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis

2. Batuan Sedimen Glasial

3. Batuan Sedimen Aquatis

4. Batuan Sedimen Marine

3. Batuan Malihan (Metamorf)

Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk  dari batuan asal (batuan beku, sedimen, metamorf) yang mengalami  perubahan temperatur(T), tekanan (P), atau Temperatur (T) dan Tekanan (P) secara bersamaan  yang  berakibat pada  pembentukan mineral-mineral baru dan tekstur batuan yang baru.Metamorfosis terjadi pada tekanan diatas 300 Mpa (3000 atmosfer) dan temperatur diatas 200° C, pada umumnya berada pada kedalaman tertentu

 

sumber :

Tanudidjaja Moh. Ma’mur,ilmu pengetahuan bumi dan antariksa. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional dan Kebudayaan,1994

http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/10/litosfer-hidrosfer-dan-atmosfer-bumi-402306.html